Tuesday 31 May 2016

Planet Kesembilan Mungkin Exoplanet Yang Dicuri Matahari Dari Bintang Lain

Ilustrasi planet kesembilan

AstroNesia ~ Sekelompok tim astronom Eropa yang dipimpin oleh ilmuwan Alexander Mustill dari Lund University mengatakan bahwa sekitar 4,5 miliar tahun lalu, Matahari kita mencuri Planet Kesembilan dari sistem bintang lain yang melintas.



"Hal ini hampir ironis karena astronom sering menemukan exoplanet berjarak ratusan tahun cahaya di sistem bintang lain, tapi mungkin ada satu bersembunyi di halaman belakang kita," kata Dr. Mustill.

"Bintang lahir di cluster dan sering melewati satu sama lain. Selama pertemuan ini, bintang dapat mencuri satu atau lebih planet di orbit sekitar bintang lain. Ini mungkin yang terjadi ketika matahari menangkap Planet Kesembilan. "

Dalam model simulasi komputer, Dr. Mustill dan rekan penulis telah menunjukkan bahwa Planet Kesembilan mungkin ditangkap oleh Matahari "ketika kontak dekat dengannya sementara ia mengorbit bintang lain."

"Kami menyelidiki bagaimana tata surya mungkin menjadi tuan rumah objek yang memiliki orbit sangat eksentrik seperti Planet Sembilan, kelas objek yang kita sebut sebagai Novenitos," tulis mereka dalam sebuah makalah di Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society Letters.

"Kami menunjukkan bahwa memang mungkin bagi Matahari telah menangkap planet dari bintang lain dalam pertemuan dekat cluster kelahirannya."

Menurut para astronom, Planet Kesembilan mungkin telah 'mendorong' oleh planet-planet lain, dan berakhir di orbit lebar di sekitar bintang induknya, kemudian Matahari mungkin telah mengambil kesempatan itu untuk menangkapnya.


"Ketika Matahari meninggalkan cluster bintang di mana ia dilahirkan, Planet Kesembilan terjebak di orbit sekitar Matahari," kata mereka.

"Hal ini membutuhkan penelitian lebih banyak sebelum dapat dipastikan bahwa Planet Kesembilan adalah exoplanet pertama di tata surya kita."

Jika teori ini benar, Dr. Mustill dan rekan penulisnya percaya bahwa "studi tentang ruang dan pemahaman Matahari dan Bumi akan mengambil lompatan raksasa ke depan."

"Ini adalah satu-satunya exoplanet yang akan mampu dicapai menggunakan wahana antariksa," kata Dr. Mustill.

Jadwal Fenomena Astronomi Di Bulan Juni 2016


AstroNesia ~ Berikut ini adalah beberapa event atau fenomena astronomi yang akan terjadi pada bulan Juni 2016.

1. Oposisi Saturnus (3 Juni 2016)

Planet bercincin akan berada pada posisinya paling dekat dengan Bumi dan wajahnya akan sepenuhnya diterangi oleh Matahari. Planet ini akan lebih cerah dibanding waktu lain di tahun ini dan akan terlihat sepanjang malam. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat dan memotret Saturnus beserta bulan-bulannya. Sebuah teleskop berukuran sedang atau besar akan memungkinkan Anda untuk melihat cincin Saturnus dan beberapa bulannya yang terang.



2. Bulan Baru (5 Juni 2016)

Bulan akan berada di antara Bumi dan Matahari,dan tidak akan terlihat dari Bumi. Ini adalah kesempatan bagus untuk mengobservasi objek luar angkasa karena tidak adanya cahaya bulan yang mengganggu.

3. Merkurius Di Elongasi Barat Tertinggi (5 Juni 2016) 

Planet Merkurius mencapai elongasi barat terbesarnya, 24,2 derajat dari Matahari. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat Merkurius karena akan berada di titik tertingginya di atas cakrawala di langit pagi. Carilah planet ini di langit timur sebelum matahari terbit.

4. Bulan Di Apogee [Terjauh] (15 Juni 2016)

Bulan mencapai titik terjauhnya dari Bumi pada jarak
405.022 km dari Bumi.

5. Bulan Purnama (20 Juni 2016)

Bumi berada di antara Matahari dan Bulan sehingga Bulan akan sepenuhnya terang seperti yang terlihat dari Bumi. Bulan purnama ini dikenal oleh suku asli Amerika sebagai Full Strawberry Moon karena ini adalah saat buah strawberry telah matang dan siap di petik. Bulan ini juga telah dikenal sebagai Full Rose Moon dan Full Honey Moon.

Belati Firaun Mesir, Tutankhamun Terbuat Dari Besi Meteor


AstroNesia ~ Sebuah studi baru menemukan bahwa Firaun Mesir, Tutankhamun, di makamkan dengan belati yang besinya berasal dari luar angkasa.

Dengan menggunakan spektrometri portabel X-rayfluoresensi, tim peneliti Italia dan Mesir menegaskan bahwa besi belati yang ditempatkan di paha kanan mumi Raja Tut berasal dari meteor.



Belati ini terbuat dari logam tidak berkarat yang gagangnya di hiasi emas. Juga dilengkapi dengan sarung yang dihiasi emas dengan motif bunga lili di satu sisi dan pola bulu burung di sisi lain.

Sekarang perbaikan teknologi yang dramatis telah memungkinkan para peneliti untuk menentukan komposisi pisau.

"Besi meteorit jelas ditunjukkan oleh adanya persentase yang tinggi dari nikel," kata penulis utama Daniela Comelli, di department of Physics of Milan Polytechnic.


Memang, meteorit besi sebagian besar terbuat dari besi dan nikel, dengan jumlah kecil dari kobalt, fosfor, sulfur dan karbon.

Artefak yang dibuat dari biji besi menampilkan 4% nikel paling banyak dalam komposisinya, sementara belati besi raja Tut memiliki 11% kandungan nikel.

Konfirmasi lebih lanjut yang mengatakan besi belati berasal dari meteorit adalah dari jejak kobalt.

"Rasio nikel dan kobalt dalam pisau belati konsisten dengan meteorit besi yang telah mempertahankan rasio chondritic primitif selama diferensiasi planet di tata surya awal," kata Comelli.

Comelli dan rekannya juga meneliti kemungkinan asal sumber besi pada belati.

"Kami mengambil dan mempertimbangkan semua meteorit yang ditemukan di dalam area seluas 2.000 km di Laut Merah, dan kami berakhir dengan 20 meteorit besi," kata Comelli.


"Hanya satu meteor yang bernama Kharga, ternyata memiliki kandungan nikel dan kobalt yang mungkin sesuai dengan komposisi belati itu," tambahnya.

Fragmen meteorit itu ditemukan pada tahun 2000 di sebuah dataran tinggi batu kapur di Mersa Matruh,
sekitar 150 mil sebelah barat dari Alexandria.

Studi ini menunjukkan bahwa masyarakat Mesir kuno memberikan nilai besar bagi besi meteor untuk dibuat menjadi benda berharga, mungkin mereka beranggapan bahwa potongan besi yang jatuh dari langit adalah pesan ilahi.

Artefak besi Mesir yang paling kuno, sembilan manik-manik kecil yang digali dari kuburan di sepanjang tepi barat makam Nil di Gerzeh dan berasal dari tanggal sekitar 3200 SM, juga terbuat dari besi meteor yang dipalu menjadi lembaran tipis.

Monday 30 May 2016

Astronom Temukan Planet Gas Raksasa Mengorbit Bintang Yang Masih Sangat Muda

Ilustrasi planet raksasa mengorbit sangat dekat dengan bintang induknya

AstroNesia ~ Sebuah tim ilmuwan yang dipimpin oleh astronom Christopher Johns-Krull dari Rice University telah menemukan sebuah planet raksasa yang mengorbit bintang yang sangat muda berjarak sekitar 450 tahun cahaya.



Para astronom memperkirakan bahwa planet yang baru ditemukan, bernama CI Tau b, memiliki massa 11,3 kali lebih masif dari Jupiter. Ia mengorbit bintang induknya, yang dikenal sebagai CI Tau, sekali setiap 9 hari.

Bintang itu sendiri memiliki massa sekitar 80 persen dari massa Matahari. Ia berusia 2 juta tahun, begitu muda sehingga masih mempertahankan sebuah cakram gas dan debu yang melingkarinya.

CI Tau b ditemukan dengan metode kecepatan radial, teknik berburu planet yang bergantung pada sedikit variasi dalam kecepatan sebuah bintang yang dipengaruhi tarikan gravitasi yang diberikan oleh planet-planet di dekatnya yang terlalu samar untuk diamati secara langsung dengan teleskop.

Selama beberapa dekade, keyakinan umum menyatakan bahwa planet bermassa besar seperti Jupiter membutuhkan waktu minimal 10 juta tahun untuk membentuk, "kata Dr. Johns-Krull.

"Itu dipertanyakan selama dekade terakhir ini dan banyak ide-ide baru telah ditawarkan, tapi intinya adalah bahwa kita perlu mengidentifikasi sejumlah planet yang baru terbentuk di sekitar bintang muda jika kita berharap untuk sepenuhnya memahami pembentukan planet."


Penemuan ini dihasilkan dari survei yang dimulai pada tahun 2004 dari 140 calon bintang di wilayah pembentuk bintang Taurus-Auriga.

"Hasil ini unik karena menunjukkan bahwa planet raksasa dapat membentuk begitu cepat sehingga sisa gas dan debu dimana bintang muda terbentuk, masih ada," kata rekan penulis Dr. Lisa Prato, seorang astronom di Observatorium Lowell.

"Pembentukan planet raksasa di bagian dalam disk, di mana CI Tau b terletak, akan memiliki dampak besar pada daerah di mana planet terestrial kecil juga berpotensi membentuk."


Penemuan ini diterbitkan dalam Astrophysical Journal dan arXiv.org.

Ilmuwan Temukan Bukti Zaman Es Pernah Terjadi Mars


AstroNesia ~ Sejumlah instrumen ilmiah yang dibawa wahana pengorbit NASA mengungkap banyak temuan di Mars, salah satunya kandungan air yang dulunya pernah mendiami planet itu. Kini tim astronom mengatakan bahwa Mars pernah mengalami zaman es di masa lampau.



Temuan air di Planet Merah selama ini menjadi kunci utama untuk memahami tentang perubahan Mars dari waktu ke waktu, terutama dugaan apakah Mars mampu menopang kehidupan seperti di Bumi di masa lalu.  Sebuah studi terbaru mengatakan bahwa Mars pada masa lampau pernah dilanda zaman es yang diyakini telah berakhir pada 400 ribu tahun lalu.

Mars telah melewati sejumlah siklus zaman es pada masa purbakala.  Dari bantuan observasi wahana NASA Mars Reconnaissance Orbiter (MRO), tim astronom menganalisis gambar radar dari es di kutub Mars.

MRO yang dilengkapi oleh berbagai instrumen ilmiah untuk melakukan survei di Mars itu melacak pengikisan dan dampak angin yang bisa menjadi petunjuk bagaimana es bisa meningkat dan surut dari waktu ke waktu.  Dari situ, tim peneliti NASA bisa menyusun semacam linimasa (timeline) mengenai waktu kapan zaman es berakhir.

Mempelajari perubahan iklim di Mars dianggap bisa menjadi pembanding dengan pemanasan global yang terjadi di Bumi. Maka dengan mengirim manusia ke Mars diyakini bisa menjadi langkah baik untuk meneliti udara dan kondisi air di sana.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Science

Hari Ini, Mars Berada Pada Posisi Terdekatnya Dengan Bumi

Citra planet Mars yang baru-baru ini diambil Teleskop Hubble

AstroNesia ~ Hari ini, Mars akhirnya berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi dalam kurun waktu 11 tahun terakhir, tepatnya pagi tadi.

Sejatinya dari pengamatan para astronom Mars akan mendekat ke Bumi pada 30 Mei ini pukul 21.00 waktu EDT. Namun jika berdasarkan waktu lokal Indonesia, peristiwa ini akan berlangsung pada pukul 8.00 WIB pagi tadi, 31 Mei 2016.



Secara perhitungan, Mars berada di jarak terdekatnya yakni 76 juta kilometer dari Bumi. Namun ia akan tetap dekat selama sekitar 2 minggu di jarak 77,2 juta kilometer sampai 12 Juni mendatang.

Mars dan Bumi secara berkala mendekat ke orbit satu sama lain setiap 26 bulan sekali, namun jarak terdekatnya selalu beragam karena dua planet ini memiliki orbit yang berbentuk bulat panjang.

Mars sangat terang saat mendekati Bumi sehingga kabarnya bisa diamati dengan mata tel**jang dari Bumi. Para ilmuwan meyakini, Mars akan terlihat berwarna merah menyala layaknya diteliti dari teropong.  Mars pernah berada di jarak terdekat dengan Bumi pada 2003 karena posisi orbitnya berlawanan, yakni ketika Matahari, Bumi, dan Mars berada sejajar.

Posisi tersebut diberi nama "perihelic oppositions" yaitu ketika Mars berada di jarak terdekatnya dengan Matahari dan Bumi dalam waktu yang bersamaan. Tapi kejadian seperti itu sangat langka, fenomena jarak terdekat Mars dengan Bumi pada tahun 2003 terakhir kali terjadi saat manusia purba menghuni Bumi.

Saturday 28 May 2016

Objek Misterius Tertangkap Kamera Mengambang Di Atas Pangkalan AS

Objek misterius yang mengambang di atas pangkalan udara Wright-Patterson

AstroNesia ~ Sebuah objek misterius yang diduga UFO terlihat muncul diatas pangkalan militer AS.

Video yang di unggah ke Youtube ini diambil di Dayton, Ohio, saat orang tersebut sedang menonton matahari terbenam dari rumah mereka.




Film ini menunjukkan objek misterius di langit, mengambang di udara dengan ujung runcing menghadap ke bawah, bersama dengan tanda aneh di sepanjang sisi objek itu.


Wanita, yang sedang merekam objek itu pada pernyataan telepon mengatakan : "Apa f *** itu?", Sebelum menambahkan: "Ini terlihat seperti bergerak dengan awan. '

Orang lain di latar belakang juga mengatakan: 'Itu sangat gila.'

Saat kamera di zoom pada objek yang tidak biasa itu, ia memudar dari pandangan dan menghilang ke dalam awan.

"Oh my god, itu menghilang," katanya terkejut.

Tyler Glockner mengklaim bahwa itu adalah penampakan ketiga dari objek yang sama dengan 'tiga sumber terpisah' dan memiliki rekaman video yang ditembak di daerah yang sama.

"Ini UFO yang sama. Saya hanya kagum, kita memiliki seseorang menguatkan penampakan ini, "katanya.



Dia juga menunjukkan bahwa objek ini bisa dari planet ini namun menyebutnya sebagai: "Pesawat alien yang direkayasa ulang yang sedang diuji oleh beberapa proyek hitam di base Angkatan Udara Wright-Patterson .


Video ini diunggah oleh Secure Team 10.

Awan Tinggi Misterius Di Mars Mungkin Disebabkan Aktivitas Cuaca Antariksa

Awan misterius di Mars

AstroNesia ~ Penyebab awan tinggi yang terlihat muncul tiba-tiba di atmosfer Mars mungkin telah diidentifikasi.

Awan tinggi misterius yang terlihat muncul tiba-tiba di atmosfer Mars pada beberapa kesempatan mungkin terkait dengan cuaca antariksa, kata para ilmuwan Mars Express.



Astronom amatir yang menggunakan teleskop di Bumi adalah orang pertama yang melaporkan penampakan objek seperti awan biasa pada tahun 2012 yang terletak sangat tinggi di atas permukaan Mars pada ketinggian sekitar 250 kilometer. Fitur ini berkembang dalam waktu kurang dari 10 jam, meliputi area seluas 1000 kilometer x 500 kilometer, dan tetap terlihat selama sekitar 10 hari.

Ketinggian ekstrim awan ini menimbulkan sesuatu masalah dalam menjelaskannya : Awan ini jauh lebih tinggi dari awan umum seperti karbondi oksida beku atau awan air yang dianggap mampu membentuk di atmosfer.

Memang, ketinggian tinggi sesuai dengan ionosfer, di mana atmosfer langsung berinteraksi dengan angin matahari yang datang dari partikel atom bermuatan listrik.

Spekulasi penyebab mereka sudah termasuk pengecualian atmosfer, emisi aurora, hubungan dengan anomali kerak lokal, atau dampak meteor, tapi sejauh ini belum memungkinkan untuk mengidentifikasi akar penyebabnya.


Sayangnya, posisi pesawat ruang angkasa yang mengorbit Mars tidak dalam posisi yang tepat untuk melihat awan yang terlihat pada 2012 ini, tetapi para ilmuwan sekarang telah meninjau pengukuran plasma dan angin matahari yang dikumpulkan oleh Mars Express pada saat itu.

Mereka telah menemukan bukti bahwa 'coronal mass ejection', atau CME besar, dari Matahari menghantam atmosfer Mars di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat saat awan itu terlihat.

"Pengamatan plasma kami memberitahu kami bahwa ada fenomena cuaca antariksa yang cukup besar yang menghantam Mars dan meningkatkan plasma lolos dari atmosfer planet," kata David Andrews dari Swedish Institute of Space Physics.

"Tapi kami tidak bisa melihat jejak apapun di ionosfer dapat menyebabkan kehadiran awan itu".


"Salah satu masalahnya adalah awan itu terlihat pada batas siang-malam, sehingga mencarijejak 'ekstranya' agak menantang."

Para ilmuwan telah melihat kemungkinan dua peristiwa relatif jarang ini - sebuah CME besar dan cepat bertabrakan dengan Mars, dan awan misterius - terjadi pada saat yang sama.

Mereka telah mencari hal serupa dalam arsip tetapi fenomena ini sangat langka.

Sebagai contoh, Hubble Space Telescope mengamati segumpal awan tinggi yang mirip pada Mei 1997, dan CME terdaftar memukul bumi pada waktu yang sama.

Meskipun CME telah banyak diteliti, tidak ada informasi dari orbiters Mars tentang menilai skala dampaknya di Planet Merah.

Mungkin Ada Kehidupan Di Kepler 62F

Ilustrasi Kepler 62f

AstroNesia ~ Para ilmuwan mengatakan bahwa sebuah planet jauh mirip Bumi yang berjarak 1.200 tahun cahaya, mungkin memiliki kondisi yang cocok bagi kehidupan berkembang.

Kepler 62F berukuran sekitar 40 persen lebih besar dari Bumi dan mungkin memiliki lautan di permukaannya.




Ini adalah planet terluar dari lima planet yang mengelilingi sebuah bintang yang lebih kecil dan lebih dingin dari matahari yang ditemukan oleh teleskop NASA Kepler pada 2013.


Simulasi komputer menunjukkan bahwa jenis atmosfer yang ditemukan di Kepler 62f menyarankan itu bisa menopang kehidupan.

Pemimpin studi Dr Aomawa Shields, dari University of California di Los Angeles, mengatakan: "Kami menemukan ada beberapa komposisi atmosfer yang memungkinkan planet ini memiliki air cair di permukaannya yang hangat dan membuatnya menjadi kandidat kuat untuk planet layak huni.."


Karena jarak Kepler 62Fagak jauh dari bintang induknya, ia akan membutuhkan efek rumah kaca dari atmosfernya yang kaya karbon dioksida tebal untuk menjaga air dari pembekuan.

Namun beberapa jenis orbitnya dapat memungkinkan suhu permukaan planet naik di atas titik beku pada waktu tertentu dalam setahun - bahkan dengan tingkat karbon dioksida yang jauh lebih rendah, lebih dekat dengan yang ditemukan di Bumi.


"Hal ini dapat membantu pencairan lapisan es yang terbentuk pada waktu lain di orbit planet," kata Dr Shields.

Lebih dari 2.300 exoplanet di luar tata surya telah diidentifikasi, dan ribuan lagi menunggu untuk di konfirmasi. Tapi
hanya beberapa lusin saja yang diketahui mengorbit "zona layak huni" bintang mereka. (Wilayah jarak dari bintang yang memungkinkan air di permukaan planet dalam bentuk cair).

Thursday 26 May 2016

Banyak Planet Alien Mirip Bumi Ternyata Lebih Panas Bagi Kehidupan

Kepler 444

AstroNesia ~ Para ilmuwan menduga mungkin hanya sedikit planet yang mampu mendukung kehidupan diluar sana dari dugaan sebelumnya.

Banyak exoplanets seperti Bumi yang mengorbit bintang katai merah di "zona layak huni" - kisaran jarak di mana air cair dapat eksis di permukaannya - sebenarnya terlalu panas untuk kehidupan, seperti sebuah studi baru tunjukkan.



"Diasumsikan sebelumnya bahwa planet-planet dengan massa serupa dengan Bumi akan layak huni hanya karena mereka berada di zona layak huni," kata pemimpin penulis studi James Owen, dari Institute for Advanced Study di Princeton, New Jersey, mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Namun, ketika Anda mempertimbangkan bagaimana planet ini berevolusi selama miliaran tahun, asumsi ini ternyata tidak benar."

Kerdil merah (juga dikenal sebagai M dwarf) yang lebih kecil dan redup daripada matahari. Sekitar 75 persen dari semua bintang-bintang di Bumi sakti adalah kerdil merah, dan banyak dari bintang-bintang ini menjadi rumah planet berbatu di zona layak huni.

Para ilmuwan berpikir bahwa dunia ini biasanya lahir dengan atmosfer hidrogen-helium yang merupakan sekitar 1 persen dari total massa planet '. udara tebal seperti itu akan menjebak banyak panas, membuat dunia itu terlalu panas bagi kehidupan, kata para peneliti. (Sebagai perbandingan, atmosfer bumi saat ini hanya satu/sejuta dari massa planet.)

Tapi M dwarf adalah bintang yang sangat aktif, dan kebijaksanaan konvensional telah menyatakan bahwa radiasi yang kuat dari bintang ini akan mengusir sebagian udara tebal planet 'relatif cepat, memungkinkan suhu permukaan untuk menetap pada tingkat layak huni.

Tapi Owen dan rekan-rekannya menemukan bahwa ini mungkin tidak terjadi di sepanjang waktu planet di zona layak huni katai merah. Simulasi komputer peneliti menyarankan bahwa dunia ini setidaknya yang memiliki massa seperti Bumi memiliki cukup kekuatan gravitasi untuk menggantung mayoritas atmosfer mereka.

Oleh karena itu, sebuah efek rumah kaca akan terus terjadi di dunia tersebut, membuat mereka tidak layak huni untuk jangka panjang, kata anggota tim studi.


Tapi ada kabar baik bagi orang-orang yang berharap bahwa hidup tersebar luas di seluruh Bima Sakti dan alam semesta. Pekerjaan pemodelan menunjukkan prospek yang lebih baik untuk planet yang lebih kecil - dunia seukuran Mars. Dunia seperti itu yang terletak di zona layak huni kurcaci merah 'mungkin tidak dapat menahan udara mereka dan karena itu mungkin cukup beriklim bagi kehidupan muncul.

Studi ini diterbitkan dalam Royal Astronomical Society.

Tanpa Aktivitas Vulkanik, Europa Mungkin Dapat Mendukung Kehidupan

Permukaan Europa diambil oleh wahana Galileo

AstroNesia ~ Studi baru menunjukkan bahwa Bulan Jupiter, Europa mungkin dapat mendukung kehidupan bahkan jika ada sedikit atau tidak ada aktivitas gunung berapi di bawah cangkang esnya.

Sebuah laut asin dari air cair diyakini terletak di bawah eksterior es Europa. Para ilmuwan berpikir laut ini bisa menjadi layak huni, jika memiliki blok yang diperlukan untuk membuat proses kimia dan proporsi yang tepat dari elemen untuk memberikan energi bagi sistem biologis - misalnya, rasio oksigen yang tepat.



Studi baru menunjukkan bahwa memang energi itu cukup. Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Steve Vance, dari NASA Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California, menemukan bahwa, bahkan tanpa proses vulkanik, Europa kemungkinan menghasilkan oksigen 10 kali lebih banyak dari hidrogen.

Menurut perhitungan tim, hidrogen Europa dihasilkan saat air laut bereaksi dengan batu di kerak bulan. Europa telah didinginkan perlahan-lahan selama ribuan tahun, membentuk retakan baru di kerak yang mengekspos lebih banyak batu dengan air laut, sehingga menghasilkan lebih banyak hidrogen, kata para peneliti.

Sementara itu, oksigen akan datang dari es di permukaan Europa. Radiasi dari Jupiter - yang jauh lebih intens dari apa yang dialami di permukaan bumi - memecah molekul air menjadi hidrogen dan oksigen. Oksigen kemudian bereaksi dengan senyawa lain dalam air serta hidrogen. Saat oksidan tenggelam, mereka bisa didaur ulang ke dalam interior Europa, dan kemudian ke laut, kata anggota tim studi.

Sampai saat ini, banyak ilmuwan planet berpikir bahwa Europa, yang diremas oleh gravitasi Jupiter, memiliki aktivitas vulkanik aktif. Karena bulan tetangganya, Io, adalah objek vulkanik yang paling aktif di tata surya; gravitasi dan pasang surut Jupiter merusak kerak dan mantel Io, menghasilkan sejumlah besar panas.

Hal serupa bisa terjadi di Europa, tapi tidak ada yang tahu pasti apakah itu. Banyak spekulasi tentang kemungkinan biosfer kehidupan Europa yang menyerupai cluster kehidupan ditemukan di dekat ventilasi hidrotermal di dasar laut Bumi. Namun penelitian baru menunjukkan Europa tidak memerlukan aktivitas vulkanik untuk membentuk kehidupan.

Studi ini dipublikasikan secara online pekan lalu di jurnal Geophysical Research Letters.

Tuesday 24 May 2016

Objek Mirip Millennium Falcon Terlihat Dalam Foto Tua NASA Di Bulan


AstroNesia ~ Berikut ini sebuah penampakan objek misterius yang terlihat dalam foto tua NASA saat pendaratan Apollo 11 di Bulan.

Keunikan penampakan UFO ini dikarenakan ia mirip dengan pesawat legendaris yang dipiloti Han Solo dalam film Star Wars, Millennium Falcon.

Walaupun hal ini tidak masuk akal, karena pesawat itu hanya ada di film, tapi objek itu terlihat dalam foto itu dan hampir mirip. Entah itu hanya kebetulan atau hanya kesalahan proses gambar.

Link gambar NASA :  http://www.lpi.usra.edu/resources/apollo/images/print/AS11/43/6471.jpg



Penampakan ini terlihat oleh pemburu UFO Streetcap1.

Video Penjelasan Alam Semesta Dalam 4 Menit


AstroNesia ~ Semesta terdiri dari miliaran galaksi - masing-masing berisi jutaan atau miliaran bintang. Alam semesta, yang sangat besar dan kompleks, dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang ada, segala sesuatu yang telah ada, dan segala sesuatu yang akan ada.
 
Dalam video berikut, channel pendidikan parodi Exurb1a bercanda menjelaskan seluruh alam semesta hanya dalam 4 menit.

Liat videonya :

Studi Baru : Lubang Hitam Supermasif Sudah Besar Saat Lahir

Ilustrasi benih lubang hitam supermasif (gambar utama). Gambar inset kiri menunjukkan calon benih yang dicitrakan dalam cahaya X-ray oleh NASA Chandra X-ray Observatory; yang sebelah kanan menunjukkan benih yang sama dalam cahaya optik yang terlihat oleh NASA Hubble Space Telescope.

AstroNesia ~ Sebuah studi baru melaporkan bahwa lubang hitam supermasif mungkin saat lahir sudah besar.

Raksasa ini - yang terletak di inti kebanyakan galaksi, jika tidak semua galaksi, dan dapat berisi miliaran kali massa matahari - mungkin terbentuk setelah runtuhnya awan gas raksasa, dibanding kematian bintang individu.



"Ada banyak kontroversi atas bagaimana lubang hitam terbentuk," kata rekan penulis studi Andrea Ferrara, dari Scuola Normale Superiore di Pisa, Italia, mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Pekerjaan kami menunjukkan hanya ada satu jawaban, lubang hitam saat lahir sudah besar dan tumbuh pada tingkat yang normal, bukan dimulai dengan kecil dan tumbuh pada tingkat yang sangat cepat."

Para peneliti, dipimpin oleh Fabio Pacucci (juga dari Scuola Normale Superiore), mengidentifikasi dua kemungkinan "benih" lubang hitam supermasif setelah mempelajari pengamatan yang dilakukan oleh NASA Chandra X-ray Observatory, Spitzer Space Telescope dan Hubble Space Telescope.

"Benih lubang hitam sangat sulit ditemukan dan mengkonfirmasi mereka sangat sulit," kata rekan penulis Andrea Grazian, dari National Institute for Astrophysics di Italia, mengatakan dalam pernyataan yang sama. "Namun, kami pikir penelitian kami telah menemukan dua calon terbaik sejauh ini."

Kedua calon benih mengandung sekitar 100.000 massa matahari, dan membentuk kurang dari 1 miliar tahun setelah Big Bang (yang menciptakan alam semesta sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu). Ukuran benih 'dan usia menyiratkan bahwa, setidaknya di alam semesta awal, lubang hitam supermasif lahir sudah besar, dengan runtuhnya awan gas raksasa, kata para peneliti.

Tentu saja lubang hitam kecil memang ada, runtuhnya bintang mati bermassa besar menimbulkan lubang hitam bermassa bintang, yang mengandung 10 sampai 100 kali massa matahari. Dan objek-objek ini bisa menjadi lebih besar, dengan bergabung dengan lubang hitam lainnya dan menyedot gas di dekatnya. Tapi lubang hitam kecil seperti ini kemungkinan tidak tumbuh menjadi monster di dalam jantung galaksi, studi baru menunjukkan.

Para peneliti mengatakan studi mereka masih bersifat awal. Mereka masih perlu pengatan untuk mengonfirmasi bahwa dua kandidat ini memang benih lubang hitam supermasif. Dan menarik kesimpulan tegas tentang asal-usul benih ini dan mereka harus menemukan dan mempelajari lebih banyak objek seperti itu, kata anggota tim.

Studi baru ini publikasi dalam Pemberitahuan Bulanan jurnal Royal Astronomical Society.

New Horizons Amati Objek Es 1994 JR1 Yang Terletak Di Sabuk Kuiper

Citra objek 1994 JR1 yang terletak di sabuk kuiper. New Horizons telah mempelajari objek ini.

AstroNesia ~ Saat New Horizons melaju dengan cepat ke luar Tata Surya, ia juga melakukan pengamatan pada objek es lain yang ia temui di luar sana.

New Horizons telah menyelesaikan pertemuan dekatnya dengan Pluto Juli lalu dan sejak itu telah menyelesaikan dua set pengamatan pada objek di Sabuk Kuiper. Objek es itu dikenal sebagai 1994 JR1 dan mengorbit sekitar 32 unit astronomi dari matahari (1 unit astronomi adalah jarak dari Bumi ke matahari).



Pengamatan ini menghentikan hipotesis bahwa JR1 mungkin satelit Pluto, kata anggota tim sains New Horizons Simon Porter mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Menggabungkan pengamatan November 2015 dan April 2016 memungkinkan kita untuk menentukan lokasi JR1 ke dalam 1.000 kilometer (sekitar 600 mil), jauh lebih baik daripada objek kecil di Kuiper Belt lainnya," kata Porter, seorang ilmuwan planet postdoctoral di Southwest Research Institute di Colorado.

Dengan menggunakan data observasi yang diambil pada bulan April, tim juga menemukan seberapa cepat objek berukuran 90 mil (150 km) ini berputar. Perubahan cahaya yang dipantulkan dari permukaan JR1 menunjukkan bahwa objek ini berputar sekali setiap 5,4 jam, yang dianggap relatif cepat bagi objek KBO.

Pengamatan ini akan berfungsi sebagai latihan bagi kemungkinan pengamatan 20 objek lainnya yang bisa dilihat New Horizons di Sabuk Kuiper. Jika misi New Horizons diperpanjang, wahana ini akan melakukan pendekatan terdekat dengan objek 2014 MU69 pada 1 Januari 2019.

Sunday 22 May 2016

Pilot Pesawat Turkish Airlines Melihat Penampakan UFO Di Hari Saat EgyptAir Kecelakaan


AstroNesia ~ Pilot Turkish Airlines mengatakan bahwa mereka melihat sebuah benda terbang tak dikenal (UFO) dengan cahaya hijau yang lewat di atas pesawat mereka pada hari Kamis, hari yang sama ketika EgyptAir menghilang secara misterius.

Kedua pilot melaporkan penampakan itu ke Air Traffic Control Center di Bandara Ataturk, Istanbul, menurut laporan situs Haberler.



"Sebuah objek tak dikenal dengan cahaya berwarna hijau melewati 2 sampai 3.000 kaki di atas kami, kemudian menghilang tiba-tiba. Kami menduga bahwa itu adalah UFO. "

Website Hurriyet Daily setempat melaporkan bahwa pilot itu melihat UFO di sekitar kota Turki dari kawasan Silivri Istanbul, saat penerbangan dari kota wisata Bodrum ke Istanbul Kamis lalu.

Para pilot juga mengatakan bahwa UFO itu terlihat ketika pesawat itu terbang pada ketinggian sekitar 17.000 kaki pukul 23:30 pada 19 Mei. Pesawat itu mendarat di Bandara Atatรƒ¼rk sekitar 30 menit kemudian.

Namun, General Directorate of State Airports Authority mengatakan tidak melihat gambar apapun di radar yang mirip dengan apa yang dijelaskan oleh pilot itu.


Ini bukan pertama kalinya laporan pilot melihat penampakan tentang UFO.

Mantan pilot Presiden AS Barack Obama, Andy Danzinger pernah menceritakan pertemuannya dengan UFO pada wawancara tahun 2015.

Danzinger mengatakan bahwa banyak pilot telah berbagi cerita tentang UFO dengan dia dan mengklaim "hampir semua pilot percaya UFO."


Sejauh ini, Mesir telah menemukan sisa-sisa manusia, reruntuhan dan barang-barang pribadi penumpang mengambang di Mediterania sekitar 290 km sebelah utara Alexandria, tapi parapeneylamat masih mencari dua kotak hitam pesawat yang bisa memberi bukti yang berharga tentang penyebab kecelakaan itu.

Presiden Mesir Abdelfattah al-Sisi mengatakan pada hari Minggu bahwa "sampai sekarang semua skenario sangat mungkin. Jadi tolong, sangat penting bahwa kita tidak berbicara dan mengatakan ada skenario tertentu.

Astronom Temukan Asal Logam Mulia Di Bumi

Ilustrasi bintang neutron

AstroNesia ~ Lain kali Anda memegang sepotong perhiasan, anda mungkin patut mempertimbangkan dari mana logam yang membuatnya berasal.

Asal dari banyak elemen yang paling berharga pada tabel periodik, seperti emas, perak dan platinum, telah membingungkan para ilmuwan selama lebih dari enam dekade.




Tapi sebuah studi baru menemukan jawabannya dalam cahaya bintang samar dari galaksi kerdil yang jauh.


Analisis cahaya dari beberapa bintang terang di galaksi kecil yang disebut Retikulum II, berjarak 100.000 tahun cahaya dari Bumi, menunjukkan bahwa bintang ini mengandung sejumlah besar elemen yang disebut 'r-proses'.

Emas, perak, platinum, uranium dan timbal adalah bagian dari kelompok elemen r-proses, yang meliputi setiap elemen yang lebih berat dari besi.

Mereka diberi nama setelah proses yang digunakan untuk membuat mereka, 'rapid neutron-capture process.' Fenomena ini pertama kali secara teoritis dijelaskan oleh fisikawan nuklir pada tahun 1957.

'Memahami bagaimana elemen r-proses berat terbentuk merupakan salah satu masalah yang paling sulit dalam fisika nuklir, "kata Profesor Anna Frebel, dari Department of Physics di Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Walaupun nilai emas, perak dan platinum sangat mahal di Bumi karena kelangkaannya, namun proses yang menciptakan mereka juga membuatnya istimewa.

Unsur-unsur ini diciptakan ketika bintang neutron yang padat hancur satu sama lain dengan kecepatan yang luar biasa, kemudian melanjutkan perjalanan ke Bumi pada asteroid.


Membuat elemen berat seperti emas membutuhkan begitu banyak energi yang hampir tidak mungkin membuat mereka di laboratorium, "jelas Profesor Frebel.

'Proses untuk membuat mereka tidak bisa di Bumi. Jadi kita harus menggunakan bintang-bintang dan benda-benda di kosmos sebagai laboratorium kami. "


Para peneliti dari MIT Kavli Institute menemukan sebuah galaksi unik yang penuh dengan unsur-unsur berat ini, yang menyoroti sejarah bintang dan evolusi galaksi.

Karena bintang tidak bisa membuat unsur-unsur berat pada diri mereka sendiri, beberapa peristiwa di masa lalu Retikulum II pernah membuatnya. Kelimpahan elemen dalam bintang berimplikasi tabrakan antara dua bintang neutron.

Temuan ini juga menunjukkan bagaimana menentukan isi dari bintang dapat menjelaskan sejarah galaksi induknya. Dijuluki 'arkeologi bintang,' pendekatan ini semakin memungkinkan astrofisikawan untuk mempelajari lebih lanjut tentang kondisi di alam semesta awal.

Penggabungan dua bintang neutron mungkin bertanggung jawab untuk sebagian besar bahan berharga yang kita sebut elemen r-proses di seluruh alam semesta. "

Ini berarti emas dalam perhiasan Anda memulai hidupnya dalam tabrakan bintang neutron, dan melakukan perjalanan ke Bumi dengan menumpang asteroid.


Semua emas di Bumi awalnya tenggelam ke pusat planet karena Bumi awal adalah cair, "kata Profesor Enrico Ramirez-Ruiz.

"Jadi semua emas yang kita miliki saat ini ditemukan di  atau dekat permukaan dari dampak asteroid! '

"Seperti yang kita ketahui, emas tidak dibuat di asteroid," kata Profesor Frebel.

Thursday 19 May 2016

Astronom Temukan Bukti Tsunami Raksasa Di Mars

Bekas tsunami raksasa di Mars

AstroNesia ~ Sekitar 3,4 miliar tahun yang lalu, tata surya kita tampak sangat berbeda.

Saat itu, kehidupan pertama di Bumi, dalam bentuk bakteri, berkembang di Bumi da pada saat bersamaan, planet tetangga kita Mars diduga telah memiliki lautan asin yang luas, yang mungkin juga telah menjadi tuan rumah kehidupan.




Namun menurut sebuah studi baru, bentuk kehidupan alien ini bisa memiliki saat yang paling panas di planet merah karena ditabrak oleh dua mega tsunami yang dipicu oleh sepasang dampak meteor yang terpisah  jutaan tahun.

Jejak tsunami yang bisa diamati oleh pencitraan satelit menjadi kunci, di masa lalu Planet Merah itu pernah punya lautan yang mendukung kehidupan.  

Peneliti berteori, dua tsunami dahsyat yang melanda Mars disebabkan tabrakan meteor raksasa di laut Mars. Hantaman meteor raksasa itu akhirnya menimbulkan gelombang tsunami setinggi 50 meter dan 120 meter. Tabrakan meteor itu juga disebutkan membentuk kawah selebar 30 kilometer.  

Ilmuwan mengatakan keyakinan telah adanya tsunami dahsyat terlihat dari analisis termal dari daratan utara Mars. Analisis menunjukkan adanya bekas garis laut kuno dari dua tsunami yang diperkirakan terjadi pada 3,4 miliar tahun lalu. Kala itu, permukaan Mars masih dingin, asin dan terdapat lautan es.  

Salah satu penulis studi, Albert Fairen, ilmuwan planet dari Center of Astrobiology, Madrid dan Cornell University, New York, AS, mengatakan, tim ilmuwan meneliti anomali garis pantai kuno Mars dan menemukan adanya proyeksi bulat, melengkung yang dibentuk oleh endapan sedimen.  

Objek lengkungan ini panjang dan lebarnya mencapai ratusan mil. Penampakan serupa terjadi di Bumi seusai munculnya gelombang tsunami.  

Ilmuwan menunjukkan wilayah yang tersapu tsunami yang lebih tua mencapai 800 ribu kilometer persegi. Sementara itu, tsunami yang lebih muda sempat menenggelamkan area seluas 1 juta kilometer persegi.  

Tsunami yang lebih tua disebutkan menyeret batu-batu seukuran 10 meter, namun gravitasi Mars cepat menyurutkan kembali tsunami dahsyat tersebut. Dampak dari tsunami yang lebih tua itu, ilmuwan menemukan saluran ukiran bekas air yang lebarnya 200 meter dan panjangnya 20 kilometer. Fenomena saluran ini juga tampak di Bumi usai tsunami.  

Ilmuwan mengatakan, temuan garis pantai itu memperkuat teori keberadaan dan luasnya laut kuno di Mars. 

Dan dengan demikian mendukung teori Mars punya potensi mendukung kehidupan.  

"Kondisi Mars di masa lalu yang dingin, air asin, bisa menawarkan perlindungan bagi kehidupan di lingkungan yang ekstrem, seperti garam bisa membantu menjaga cairan air," kata Fairen.  

Dia mengatakan, jika bicara soal kandidat kehidupan yang ada di Mars untuk masa kini, proyeksi bundar melengkung bekas kawah meteor itu bisa menjadi kandidat terbaik untuk mencari tanda biologi.  

Ilmuwan juga menduga kemungkinan tsunami di Mars pada masa lalu melanda pantai gletser. Ilmuwan mengklaim memiliki beberapa bukti awal dan akan membeberkannya di kemudian hari.  

Ke depan, peneliti berharap bisa memeriksa lebih dekat bagian lain dari garis pantai Mars serta mencari endapan tsunami tambahan.  "Kami ingin menandai tempat pendaratan (di Mars) yang akan memungkinkan untuk mengambil sampel es dari (bekas) tsunami guna menyelidiki komposisi asli laut,รข€ kata pemimpin penelitian, Alexis Tucson, ilmuwan planet dari Science Institute Planetary, AS.

Meteor Terang Tertangkap Kamera Dasbor Polisi


AstroNesia ~ Departemen polisi Portland, Maine dan Plattsburgh, NY disuguhi pertunjukan cahaya kosmik pada 17 Mei 2016 ketika sebuah meteor melesat di langit. Kamera dasbor pada salah satu mobil polisi menangkap peristiwa itu. American Meteor Society mengatakan hampir 700 saksi mata melihat kejadian itu.

Teleskop Hubble Ambil Citra Mars Sesaat Sebelum Pndekatan Terdekatnya Dengan Bumi

Citra Mars yang diambil oleh Hubble sesaat sebelum opisisinya pada 22 Mei 2016. Beberapa fitur yang menonjol jelas terlihat, termasuk Saudi Terra di tengah gambar dan tudung es di kutub selatan.

AstroNesia ~ Teleskop Hubble mengambil gambar menakjubkan dari Mars dimana pada gambar itu terlihat juga fitur-fitur seperti awan, kawah, es dan dll.



Hubble mengambil foto ini pada tanggal 12 Mei, ketika Mars berjarak hanya 50 juta mil (80 juta kilometer) dari Bumi. Itu cukup dekat dalam hal skala kosmik; Mars hampir berada pada "oposisi" - Posisi planet merah akan berada paling dekat dengan Bumi dan wajahnya akan sepenuhnya diterangi oleh Matahari. Mars juga akan terlihat lebih cerah daripada waktu lain di tahun ini dan akan terlihat sepanjang malam. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat dan memotret Mars. Sebuah teleskop berukuran sedang akan memungkinkan Anda untuk melihat beberapa detail gelap di permukaan Mars. Hal ini terjadi pada 22 Mei nanti.

Tanggal pendekatan terdekat dan oposisi tidak sama persis. Pendekatan yang paling dekat akan terjadi pada tanggal 30 Mei, ketika Bumi dan Mars berjarak 46,8 juta mil (75.300.000 km).

Rata-rata waktu antara oposisi Mars sekitar 780 hari; terakhir kali, Bumi, Planet Merah dan matahari semua berbaris pada bulan April 2014. Dan beberapa pendekatan terdekat yang lebih dekat pernah terjadi. Misalnya, pada tahun 2003, Mars datang dalam jarak 34.650.000 mil (55.760.000 km) dari Bumi - hal ini adalah pendekatan terdekat antara Bumi-Mars yang terjadi dalam 60.000 tahun, kata para pejabat ESA.


Foto baru Hubble ini, yang diambil dengan instrumen Wide Field Camera 3 nya, menunjukkan pemandangan warna alam Mars di mana pegunungan, dataran, lembah, kawah dan banyak fitur geologi lainnya yang terlihat.

Penjelasan fitur Mars yang terlihat pada foto baru Hubble

"Daerah oranye di tengah gambar adalah Arabia Terra, wilayah dataran tinggi yang luas," tulis pejabat ESA. "Pemandangannya yang padat kawa menunjukkan bahwa hal itu bisa menjadi salah satu fitur tertua di planet ini."

Untuk lebih jelasnya lihat gambar diatas.
 


Saturday 14 May 2016

Astronom Temukan Galaksi Paling Miskin Logam

Citra galaksi AGC 198691.

AstroNesia ~ Galaksi samar ini dikenal sebagai AGC 198691 atau Leoncino Dwarf, berjarak relatif dekat di alam semesta - sekitar 30 juta tahun cahaya.

Galaksi ini berada di arah konstelasi Leo Minor tetapi terletak jauh di luar galaksi Bima Sakti.




Menurut para astronom, AGC 198691 mengandung tingkat terendah dari unsur-unsur kimia berat (logam) yang pernah diamati dalam sistem gravitasi bintang terikat dan dianggap anggota dari alam semesta lokal.


"Menemukan galaksi paling miskin logam yang pernah dilihat adalah hal menarik karena dapat membantu memberikan kontribusi untuk tes kuantitatif Big Bang," kata rekan penulis Prof John Salzer, dari Indiana University.

"Ada sedikit cara untuk mengeksplorasi kondisi pada saat kelahiran alam semesta, tapi galaksi yang memiliki logam rendah adalah yang paling menjanjikan."


"Hal ini karena model yang diterima saat awal alam semesta membuat prediksi yang jelas tentang jumlah helium dan kehadiran hidrogen selama Big Bang, dan rasio atom ini di galaksi miskin logam menyediakan tes langsung dari model tersebut."

Untuk menemukan galaksi yang miskin logam, astronom harus melihat jauh keluar Bima Sakti. Galaksi kita sendiri sangat miskin data karena tingginya tingkat elemen yang lebih berat yang diciptakan dari waktu ke waktu oleh 'pengolahan bintang,' di mana bintang membuang keluar unsur yang lebih berat melalui nukleosintesis dan kemudian mendistribusikan atom-atom ini kembali ke galaksi ketika mereka meledak sebagai supernova.

"Kelimpahan logam rendah pada dasarnya adalah sebuah tanda bahwa di galaksi itu sangat sedikit aktivitas bintang yang terjadi dibandingkan dengan kebanyakan galaksi," kata pemimpin penulis studi Alec Hirschauer, juga dari Indiana University.

Sebuah galaksi yang sebelumnya diakui memiliki logam terendah diidentifikasi pada tahun 2005; Namun, AGC 198691 diperkirakan memiliki kelimpahan logam 29% lebih rendah.


Selain rendahnya tingkat unsur yang lebih berat, AGC 198691 juga unik dalam beberapa hal.

Galaksi ini termasuk galaksi kerdil karena memiliki diameter hanya sekitar 1.000 tahun cahaya dan terdiri dari beberapa juta bintang. Sebagai perbandingan Bima Sakti berisi 200-400 miliar bintang.

AGC 198691 juga berwarna biru, karena kehadiran bintang panas yang baru terbentuk, tapi sangat redup, dengan tingkat luminositas terendah yang pernah diamati dalam sistem dari jenisnya.


"Kami ingin terus mengeksplorasi galaksi misterius ini. Galaksi rendah logam sangat langka, jadi kami ingin belajar segala yang kami bisa, "kata Prof. Salzer.

Para astronom melaporkan hasil mereka di Astrophysical Journal.

Teleskop Hubble Ambil Citra Komet 252P/LINEAR

Citra komet 252P/LINEAR yang diambil Hubble baru-baru ini.

AstroNesia ~ Menurut para astronom, komet 252P / LINEAR adalah keluarga komet Bumi-Jupiter dan termasuk objek dekat Bumi.

Komet ini pertama kali ditemukan pada tahun 2000 oleh survei Lincoln Near-Earth Asteroid Research (LINEAR).




Gambar Hubble dari komet ini diambil pada tanggal 4 April, 2016, kira-kira dua minggu setelah ia membuat pendekatan terdekat dengan Bumi pada 21 Maret.


Pada saat pengamatan, komet ini berjarak 8,6 juta mil (14 juta km atau 0,093 AU) dari planet kita. Sementara jaraknya dari Matahari adalah 96 juta mil (155 juta km, atau 1,037 AU).

Pada pendekatan terdekat, ia berjarak 3,3 juta mil (5,4 juta km atau 0,036 AU) dari Bumi.


Pengamatan ini juga termasuk objek langit terdekat yang diamati oleh Hubble, selain Bulan.

Gambar tersebut mengungkapkan jet sempit, memperlihatkan debu yang dikeluarkan oleh inti es komet 252P / LINEAR, yang terlalu kecil bagi Hubble untuk dilihat. Para astronom memperkirakan bahwa inti komet itu kurang dari satu mil di..

Jet dalam gambar Hubble diterangi oleh sinar matahari. Jet itu juga terlihat mengubah arah, yang merupakan bukti bahwa inti komet berputar. Inti yang berputar membuat jet terlihat seperti penyiram air berputar.


Komet 252P / LINEAR akan bepergian jauh dari Bumi dan Matahari. Komet ini akan kembali lagi ke tata surya bagian dalam pada tahun 2021.

Thursday 12 May 2016

Jendela ISS Retak Tertabrak Puing Antariksa

Retakan pada kaca di Capula ISS

AstroNesia ~ Dalam film sains fiksi, sudah sangat umum bahwa hal-hal menakutkan bisa mengintai di luar jendela di ruang angkasa. Biasanya, hal-hal itu seperti alien yang ingin memakan anda. tapi dalam kehidupan nyata, ada bahaya berbeda di luar sana.

Astronot ESA, Tim Peake baru-baru ini mentweet sebuah foto yang menunjukkan sesuatu terjadi sangat serius pada jendela di Stasiun Antariksa Internasional.



Peake menunjukkan sebuah retakan kaca pada jendela ISS yang disebabkan tabrakan puing-puing luar angkasa. Kerusakan terletak di cupola, tempat yang digunakan sebagai observatorium dengan beberapa jendela yang  memberikan pandangan baik untuk melihat Bumi.

Retakan ini memiliki panjang sekitar seperempat inci (7 milimeter), terlihat mirip seperti apa yang terjadi ketika sebuah batu kecil mengenai kaca depan mobil Anda. ESA mengatakan itu bisa saja disebabkan oleh dampak dari sebuah objek kecil seperti serpihan kecil.

ESA mencatat retakan seperti ini "tidak menimbulkan ancaman." jendela ini sangat tebal dan belum dalam keadaan mau pecah. Puing-puing antariksa merupakan masalah besar dalam bidang astronomi. ESA mengatakan potong puing berukuran sekitar 4 inci (10 cm) "bisa menghancurkan sebuah satelit atau pesawat ruang angkasa menjadi berkeping-keping." Sejauh ini, ISS melakukan pekerjaan yang baik dan menghindari masalah itu.